Israel Bunuh 5 Jurnalis Al Jazeera di Kota Gaza, Dibom saat Berkemah di Luar Rumah Sakit - Kompas TV
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Israel Bunuh 5 Jurnalis Al Jazeera di Kota Gaza, Dibom saat Berkemah di Luar Rumah Sakit

Kompas.tv - 11 Agustus 2025, 08:45 WIB

GAZA, KOMPAS.TV - Israel membunuh lima jurnalis Al Jazeera dalam serangan udara di Kota Gaza, Minggu (10/8/2025) malam waktu setempat. Kelima jurnalis tersebut terbunuh saat Israel menyerang tenda yang mereka tempati di luar kompleks Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza.
Terdapat tujuh orang yang terbunuh dalam serangan Israel tersebut. Lima di antaranya adalah jurnalis Al Jazeera, yakni koresponden Anas Al-Sharif dan Mohammed Qreiqeh, serta kamerawan Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa.
Dalam unggahan terakhirnya beberapa saat sebelum meninggal, Anas Al-Sharif melaporkan situasi Kota Gaza yang digempur Israel. Jurnalis berusia 28 tahun itu merekam kilatan cahaya dan gemuruh dari lokasi pengeboman Israel.
Baca Juga: Update Korban Kelaparan di Gaza Bertambah Jadi 217 Tewas, Pasien Tak Punya Kekuatan untuk Pulih
Al Jazeera telah merilis pernyataan berisi kecaman atas pembunuhan tersebut. Jejaring media berbasis Qatar itu menyebut Israel secara sengaja dan terencana menargetkan jurnalis untuk membungkam kebebasan pers.
"Serangan ini terjadi di tengah konsekuensi katastrofik dari serangan Israel yang terus berlangsung di Gaza, yang mana telah menimbulkan pembantaian tanpa ampun warga sipil, kelaparan secara paksa, dan pemusnahan seluruh komunitas," demikian pernyataan Al Jazeera, Senin (11/8).

Kami memberikan ruang untuk
Anda menulis
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Daftar di sini
"Perintah (Israel) untuk membunuh Anas Al-Sharif, salah satu jurnalis paling berani di Gaza dan koleganya, adalah upaya putus asa untuk membungkam suara-suara yang menelanjangi rencana perampasan dan pendudukan Gaza."
Sebelum dibunuh, Anas Al-Sharif telah dituduh Israel sebagai agen sayap militer Hamas. Militer Israel sendiri mengakui pembunuhan Al-Sharif dan menuduhnya sebagai pemimpin sel-sel Hamas yang melakukan "serangan roket terhadap warga sipil dan pasukan Israel."
Pelapor Khusus PBB untuk Kebebasan Berekspresi Irene Khan menyebut Israel berulangkali menuduh jurnalis-jurnalis yang bertugas di Gaza sebagai anggota Hamas tanpa bukti. Khan menyebut tuduhan Israel merupakan ancaman sekaligus bukti bahwa Israel secara sengaja menargetkan jurnalis.
Pembunuhan lima jurnalis Al Jazeera di Kota Gaza pun menambah panjang daftar pewarta dan pekerja media yang dibunuh Israel sejak meluncurkan perang genosida pada Oktober 2023 lalu. Sindikat Jurnalis Palestina (PJS) melaporkan per 30 Juli, Israel telah membunuh setidaknya 232 jurnalis dan pekerja media sejak awal serangan.
Baca Juga: Mo Salah Kritik Ucapan Dukacita UEFA Soal 'Pele Palestina' yang Dibunuh Israel
Sumber : Al Jazeera