Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Israel Konflik Timur Tengah

    Ini Faktor Penyebab Tingginya Kasus Bunuh Diri Tentara Israel sejak Perang Gaza - Inews

    2 min read

     Dunia Internasional ,Konflik Timur Tengah ,

    Ini Faktor Penyebab Tingginya Kasus Bunuh Diri Tentara Israel sejak Perang Gaza - Bagian All

    TEL AVIV, iNews.id – Jumlah kasus bunuh diri di kalangan tentara Israel meningkat tajam sejak pecahnya perang di Jalur Gaza, 7 Oktober 2023. Laporan militer terbaru mengungkap bahwa penyebab utama tindakan tragis ini adalah tekanan psikologis yang luar biasa akibat pengalaman tempur di medan perang.

    Stasiun TV pemerintah Israel, KAN, melaporkan bahwa sepanjang tahun 2025 saja, 16 tentara Israel dilaporkan mengakhiri hidupnya. Jumlah ini hampir menyamai angka tahun-tahun sebelumnya, yakni 21 tentara pada 2024 dan 17 tentara pada 2023, sebagian besar terjadi setelah pecahnya perang dengan Hamas.

    Hasil penyelidikan militer Israel menunjukkan bahwa stres berat, trauma pertempuran, dan kehilangan rekan di medan tempur menjadi pemicu utama para tentara mengambil keputusan fatal tersebut.

    “Sebagian besar kasus bunuh diri ini merupakan akibat dari realitas kompleks yang diciptakan oleh perang di Gaza. Perang memiliki konsekuensi,” ujar seorang pejabat senior militer Israel kepada KAN, Senin (4/8/2025).

    Beban Mental dan Tekanan Emosional

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diketahui melakukan investigasi menyeluruh terhadap setiap kasus bunuh diri, dengan menelusuri catatan pribadi, pesan terakhir, hingga wawancara dengan keluarga dan rekan dekat. Hasilnya menunjukkan pola umum: tentara mengalami gangguan mental berat setelah kembali dari medan pertempuran.

    Tak hanya itu, data resmi mencatat bahwa hampir 3.770 tentara Israel didiagnosis mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD) sejak perang dimulai. Dari total sekitar 19.000 tentara yang terluka secara fisik, sekitar 10.000 tentara juga memerlukan bantuan psikologis, dan menjalani perawatan di bawah unit rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel.

    Krisis Kesehatan Mental Militer

    Lonjakan kasus bunuh diri ini mencerminkan krisis kesehatan mental di tubuh militer Israel. Para ahli dan pejabat pertahanan menyuarakan keprihatinan mendalam atas kurangnya sistem dukungan mental yang efektif bagi tentara yang pulang dari pertempuran dengan luka psikologis yang tidak terlihat.

    Pihak militer disebut sedang mempertimbangkan peningkatan anggaran untuk program kesehatan jiwa serta pelatihan pendampingan psikologis bagi komandan unit dan personel lapangan.

    Kondisi ini menjadi peringatan bahwa konflik bersenjata tidak hanya memakan korban fisik, tetapi juga menciptakan luka psikologis jangka panjang, yang dalam banyak kasus, berujung pada keputusan untuk mengakhiri hidup.

    Komentar
    Additional JS