4 Tewas dan 50 Orang Hilang dalam Banjir Bandang yang Menerjang Uttarakhand India Akibat Awan Pecah - Halaman all - TribunNews
Dunia Internasional, LINTAS PERISTIWA
4 Tewas dan 50 Orang Hilang dalam Banjir Bandang yang Menerjang Uttarakhand India Akibat Awan Pecah - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.COM - Empat orang dilaporkan tewas dan sekitar 50 lainnya masih hilang setelah banjir bandang dan tanah longsor melanda distrik Uttarkashi, negara bagian Uttarakhand, India, pada Selasa (5/8/2025).
Dehradun, ibu kota negara bagian Uttarakhand, berjarak sekitar 256 kilometer dari New Delhi jika ditempuh lewat jalur darat
Bencana ini dipicu oleh fenomena awan pecah (cloudburst) di wilayah pegunungan Himalaya India, yang menyebabkan aliran air deras menyapu desa Dharali—sebuah kawasan wisata yang dipenuhi hotel dan restoran.
Awan pecah, atau cloudburst, adalah fenomena cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan sangat lebat dan tiba-tiba dalam durasi singkat, dengan intensitas tinggi dan terkonsentrasi di area kecil.
NDTV melaporkan, visual dari lokasi menunjukkan arus deras air berlumpur membawa material longsoran, batu, dan puing-puing bangunan, menghantam rumah-rumah hingga runtuh layaknya susunan kartu domino.
Banjir juga dilaporkan mengalir ke dua arah berbeda dari perbukitan, mengarah ke Desa Dharali dan Sukki.
Untuk mencapai Dharali dari Dehradun, ibu kota Uttarakhand perlu menempuh jarak sekitar 222 kilometer, yang biasanya memakan waktu sekitar 7 jam 28 menit.
Sementara itu, Desa Sukki berjarak sekitar 206 kilometer dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 6 jam 48 menit.
Sekretaris Manajemen Bencana Negara Bagian, Vinod Kumar Suman, mengatakan hujan deras berlangsung hingga malam hari, menyulitkan upaya penyelamatan.
Sekitar 40 hingga 50 bangunan rusak akibat banjir dan longsor.
"Helikopter belum bisa dikerahkan karena cuaca buruk," menurut Sekretaris Utama Uttarakhand, RK Sudhanshu.
“Bencana besar ini terjadi sekitar pukul 13.45 siang. Lumpur dan air tiba-tiba mengalir deras ke pemukiman di area KheerGad dekat Harshil,” kata Komando Pusat Angkatan Darat India dalam pernyataan resminya yang dikutip NDTV.
Baca juga: Detik-detik Banjir Bandang Landa Desa di Tepi Sungai di India, Banyak Bangunan Roboh Tersapu Air
Tentara India, tim Penanggulangan Bencana Nasional (NDRF), Patroli Perbatasan Indo-Tibet (ITBP), serta Tim Penanggulangan Bencana Negara Bagian (SDRF) telah diterjunkan untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan.
Perdana Menteri India Narendra Modi telah berbicara dengan Kepala Menteri Uttarakhand, Pushkar Singh Dhami, untuk memantau situasi.
Modi menyatakan belasungkawa dan menegaskan, “Tidak ada upaya yang akan diabaikan untuk membantu warga.”
Sementara itu, Kepolisian Uttarkashi telah mengimbau warga untuk menjauhi daerah aliran sungai.
“Pastikan Anda, anak-anak, dan hewan peliharaan tetap pada jarak aman dari sungai,” tulis kepolisian dalam unggahan di platform X.
India Meteorological Department menjelaskan, fenomena awan pecah didefinisikan sebagai curah hujan lebih dari 100 milimeter per jam disertai angin kencang dan petir dalam area sempit 20–30 kilometer persegi.
Wilayah Himalaya India memang rentan terhadap cuaca ekstrem seperti awan pecah, hujan ekstrem, banjir bandang, dan longsor.
Para ilmuwan mengaitkan peningkatan frekuensi bencana ini dengan dampak perubahan iklim.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Sungai Klawing Purbalingga, 3 Pekerja Proyek Masih dalam Pencarian
Menurut laporan CBS News, desa Dharali yang terdampak merupakan lokasi populer bagi wisatawan domestik.
Hingga kini, tim penyelamat masih mencari korban yang tertimbun puing dan lumpur.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)