Pejabat Senior Hamas Klaim Sanggup Terus Perang dengan Israel - CNN Indonesia

 

Pejabat Senior Hamas Klaim Sanggup Terus Perang dengan Israel

Senin, 16 Sep 2024 06:00 WIB

Osama Hamdan, pejabat senior Hamas, mengatakan gerakan Islam Palestina punya banyak sumber daya untuk melanjutkan perang Israel. (AFP/OMAR AL-QATTAA)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan pada Minggu (15/9) bahwa gerakan Islam Palestina punya banyak sumber daya untuk terus memerangi Israel meski terus mengalami kekalahan selama 11 bulan perang di Gaza.

"Perlawanan memiliki kemampuan tinggi untuk terus melanjutkan," kata Hamdan kepada AFP selama wawancara di Istanbul.

"Ada martir dan ada pengorbanan ... tetapi sebagai balasannya ada akumulasi pengalaman dan perekrutan generasi baru ke dalam perlawanan," kata dia lagi.

Pernyataan ini muncul kurang dari sepekan setelah Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada wartawan bahwa Hamas, yang serangannya pada 7 Oktober memicu perang Gaza, "tidak lagi ada" sebagai formasi militer di Gaza.

Usai serangan 7 Oktober, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melancarkan operasi militer balasan untuk menghancurkan Hamas. Serangan Hamas ke Israel mengakibatkan kematian 1.205 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Militan juga menangkap 251 sandera pada 7 Oktober, 97 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 33 yang menurut militer Israel telah tewas.

Upaya negosiasi mewujudkan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir dan Qatar sudah dilakukan selama berbulan-bulan namun sepertinya saat ini terhenti.

Hamdan mengatakan Amerika Serikat, pendukung militer terpenting Israel, tidak melakukan cukup upaya memaksa Netanyahu memberikan konsesi yang akan mengakhiri pertumpahan darah.

"Pemerintah Amerika tidak memberikan tekanan yang cukup atau tepat pada pihak Israel," kata Hamdan.

"Sebaliknya, mereka mencoba membenarkan penghindaran pihak Israel dari komitmen apa pun," ucapnya.

Netanyahu mengatakan justru Hamas yang menolak kompromi dan dia bersumpah 'tidak akan menyerah pada tekanan' di poin-poin yang masih menjadi perdebatan.

Netanyahu juga mengatakan kampanye militer Israel sudah menewaskan setidaknya 17 ribu militan Hamas.

(fea)

Baca Juga

Komentar

Informasi Dunia Internasional Terbaru - Google Berita