Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Istimewa NATO Perang Dunia III Rusia Spesial

    NATO Didesak Tembak Jatuh Jet Tempur Rusia, Perang Dunia III Bisa Pecah - SindoNews

    2 min read

     Dunia Internasional, 

    NATO Didesak Tembak Jatuh Jet Tempur Rusia, Perang Dunia III Bisa Pecah

    Minggu, 21 September 2025 - 05:50 WIB

    Lithuania desak NATO tembak jatuh jet tempur Rusia setelah Estonia menuduh tiga jet tempur Moskow melanggar wilayah udaranya selama 12 menit. Foto/X @BaateinStockKi
    A
    A
    A
    MOSKOW - Menteri Pertahanan Lithuania Dovile Sakaliene mengatakan NATO harus menembak jatuh jet tempur Rusia. Desakannya itu, yang bisa memicu Perang Dunia III, muncul setelah Estonia menuduh tiga jet tempur Moskow melanggar wilayah udaranya selama 12 menit.

    “Kita harus serius,” kata Sakaliene dalam sebuah unggahan di X, mengeklaim bahwa Rusia menguji perbatasan blok NATO karena suatu alasan.

    "Turki memberikan contoh 10 tahun yang lalu," imbuh Sakaliene, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (21/9/2025).

    Baca Juga: Sukses Cegat MiG-31 yang Bermanuver 12 Menit, NATO Sebut Rusia Ceroboh

    Estonia—sebuah negara Baltik dan anggota NATO—mengklaim awal pekan ini bahwa tiga pesawat militer Rusia melanggar wilayah udaranya selama 12 menit, dalam apa yang disebutnya sebagai serangan "kurang ajar yang belum pernah terjadi sebelumnya".

    Kementerian Pertahanan Rusia membantah klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa jet-jet tempurnya terbang di atas perairan netral Laut Baltik, lebih dari 3 km dari Pulau Vaindloo Estonia—tanpa melanggar wilayah udara Estonia—sebagai bagian dari penerbangan rutin.

    Tallinn juga meminta konsultasi mendesak dengan sesama anggota NATO berdasarkan Pasal 4 perjanjian blok tersebut. Insiden itu terjadi hanya beberapa minggu setelah Polandia—anggota NATO lainnya—menuduh Rusia mengirim setidaknya 19 pesawat nirawak ke wilayah udaranya, sebuah klaim yang juga dibantah Moskow. Blok tersebut menanggapi dengan meningkatkan patroli udara di atas Polandia.

    Pada tahun 2015, Angkatan Udara Turki menembak jatuh pesawat pengebom Su-24 Rusia yang sedang bertugas dalam misi anti-teroris di Suriah. Pesawat tersebut jatuh di wilayah yang dikuasai kelompok militan, dan salah satu pilot tewas di darat setelah melontarkan diri.

    Ankara saat itu bersikeras pesawat Moskow tersebut terbang menerobos wilayah udara Turki hingga akhirnya ditembak jatuh.

    Penembakan tersebut menyebabkan hubungan Turki-Rusia memburuk, di mana Moskow menjatuhkan sanksi kepada Ankara yang berdampak pada perdagangan dan pariwisata. Presiden Recep Tayyip Erdogan secara pribadi meminta maaf pada tahun 2016, dan Moskow mencabut sepenuhnya pembatasan tersebut tiga tahun kemudian.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mencemooh pernyataan Sakaliene dengan mengatakan bahwa menteri tersebut hanya menunjukkan kompetensi dalam fobianya sendiri dan berharap agar dia berprestasi di bidang profesionalnya, merujuk pada latar belakang menteri tersebut di bidang psikologi hukum.
    (mas)
    Komentar
    opsiarena lainnya
    Additional JS