Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Nuklir

    AS Tes 4 Rudal Nuklir Trident II D5 setelah China Pamer Senjata Serupa - SINDOnews.com

    4 min read

     Dunia Internasional, 

    AS Tes 4 Rudal Nuklir Trident II D5 setelah China Pamer Senjata Serupa

    Kamis, 25 September 2025 - 10:59 WIB

    Militer AS diam-diam menguji tembak empat rudal nuklir UGM-133 Trident II D5 dari kapal selam di perairan Puerto Riko. Foto/US Navy
    A
    A
    A
    WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) diam-diam telah menguji tembak empat rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM), UGM-133 Trident II D5, dari perairan Puerto Riko di Samudra Atlantik Utara pada Minggu malam. Rudal berbobot 58.500 kilogram tersebut merupakan senjata berkemampuan nuklir.

    Sekadar diketahui, Trident II D5 hanya dioperasikan oleh Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

    Peringatan navigasi dikeluarkan untuk wilayah Samudra Atlantik Utara antara 17 hingga 22 September, yang mencakup area yang sama tempat peluncuran rudal terdeteksi pada 21 September.

    Baca Juga: Trump Ingin Rebut Kembali Pangkalan AS di Afghanistan, Alasannya Senjata Nuklir China

    Beberapa video yang diunggah di media sosial menunjukkan sebuah objek terang melesat di langit malam sekitar pukul 23.25 UTC, dengan beberapa klip terekam di atas Puerto Riko.

    The Caribbean Astronomy Society (Masyarakat Astronomi Karibia) menggambarkan peristiwa tersebut sebagai "uji coba militer", tetapi tidak merinci negara mana yang bertanggung jawab.

    Rudal-rudal tersebut, yang masing-masing tidak dilengkapi hulu ledak nuklir saat uji coba, mendarat di wilayah Atlantik yang luas, kata Program Sistem Strategis Angkatan Laut AS.

    "Pencegahan strategis yang kredibel dan efektif sangat penting bagi keamanan nasional kita dan keamanan sekutu AS. Kemampuan senjata strategis AS mencegah agresi dan meyakinkan sekutu kita dengan memberikan efek pencegahan unik yang tidak dapat digantikan oleh elemen lain dari kekuatan militer AS," kata program tersebut, yang dikutip dari Newsweek, Kamis (25/9/2025).

    Program itu menambahkan, uji coba terjadwal tersebut tidak dilakukan sebagai respons terhadap peristiwa dunia yang sedang berlangsung, melainkan uji coba secara berkala dan terjadwal untuk mengevaluasi dan memastikan keandalan dan akurasi sistem persenjataan AS.

    Pada Mei lalu, Angkatan Udara AS, yang bertanggung jawab atas rudal balistik antarbenua (ICBM) dan pesawat pengebom berkemampuan nuklir, menguji coba peluncuran ICBM Minuteman III tanpa hulu ledak nuklir dari California menuju Pasifik.

    Meskipun masih belum jelas kapal selam mana yang melakukan uji coba rudal Trident II D5, Angkatan Laut AS mengoperasikan 14 kapal selam bertenaga nuklir kelas Ohio, enam di antaranya berbasis di Pantai Timur, dengan pangkalan di Georgia. Setiap kapal selam dapat membawa hingga 20 rudal Trident II D5 untuk serangan nuklir.

    Menurut Angkatan Laut, Trident II D5, yang dikembangkan pada tahun 1980-an, menyelesaikan penyegaran perpanjangan masa pakai pada tahun 2017 untuk memperpanjang masa pakainya hingga tahun 2040-an.

    "Sistem rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam negara kita telah menjadi komponen penting keamanan nasional kita sejak tahun 1960-an, dan peluncuran ini terus menunjukkan kredibilitas dan keandalan kemampuan pencegahan strategis kita," imbuh Wakil Laksamana Angkatan Laut AS Johnny R Wolfe, direktur Program Sistem Strategis.

    Manuver rudal Trident II D5 AS ini menyusul parade militer China awal bulan ini, yang memamerkan sistem senjata serupa.

    Dalam parade militer tersebut, Beijing menyoroti kemajuan nuklirnya dengan meluncurkan tak kurang dari lima jenis rudal baru, termasuk rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) JL-3, yang diperkirakan memiliki jangkauan 6.214 mil dan dapat menyerang sebagian daratan AS ketika diluncurkan dari perairan pesisir China.

    AS dan China memiliki persenjataan nuklir terbesar kedua dan ketiga di dunia, masing-masing dengan 5.177 dan 600 hulu ledak, menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). China diperkirakan memiliki lebih dari 1.000 hulu ledak nuklir pada tahun 2030.
    (mas)

    Komentar
    Additional JS