Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Crimea Donald Trump Dunia Internasional Featured Konflik Rusia Ukraina Rusia Ukraina Zelensky

    Trump: Zelensky Bisa Akhiri Perang Segera, Ukraina Mustahil Rebut Kembali Crimea dari Rusia - Sindonews

    5 min read

      Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina, 

    Trump: Zelensky Bisa Akhiri Perang Segera, Ukraina Mustahil Rebut Kembali Crimea dari Rusia | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 18 Agustus 2025 - 10:07 WIB

    Trump: Zelensky Bisa...

    Presiden AS Donald Trump sebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dapat memilih untuk mengakhiri perang dengan Rusia sesegera mungkin. Foto/Gedung Putih

    WASHINGTON 

    - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Minggu malam bahwa Presiden

     Ukraina 

    Volodymyr Zelensky dapat memilih untuk mengakhiri perang dengan Rusia sesegera mungkin. Namun, merebut kembali Crimea atau bergabung dengan NATO tetap mustahil.

    "Presiden Zelensky dari Ukraina dapat mengakhiri perang dengan Rusia segera, jika dia mau, atau dia dapat terus berjuang," tulis Trump di platform Truth Social-nya, menjelang pertemuannya dengan Zelensky dan para pemimpin Eropa di Gedung Putih pada Senin (18/8/2025).

    "Tidak mungkin Obama kembali mengingat Crimea (12 tahun lalu, tanpa satu tembakan pun!), dan tidak akan masuk ke NATO oleh Ukraina. Beberapa hal tidak pernah berubah!!!," lanjut Trump mengacu pada momen lepas Crimea dari Ukraina ketika Barack Obama menjadi presiden AS.

    Crimea dulunya bagian dari Ukraina, namun memisahkan diri dan bergabung dengan Rusia melalui referendum pada 2014. Kyiv tidak mengakui referendum tersebut dan menganggapnya sebagai pencaplokan wilayah oleh Moskow.

    Baca Juga: Hasil Deal Trump-Putin: Ukraina Dapat Perlindungan Mirip NATO, Rusia Dapat Konsesi 5 Wilayah

    Sebelumnya, utusan tinggi Gedung Putih Steve Witkoff mengungkap hasil kesepakatan dalam perundingan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat lalu. Salah satu deal tersebut adalah Ukraina mendapat jaminan keamanan yang kuat dari Amerika dan negara-negara Eropa seperti penerapan Pasal 5 NATO.

    Witkoff berharap dapat terjadi pertemuan yang produktif dengan Zelensky dan para pemimpin Eropa setelah perundingan Trump dan Putin.

    Berbicara di CNN, Witkoff menambahkan bahwa Rusia telah menyetujui konsesi yang tidak disebutkan secara spesifik terkait lima wilayah Ukraina yang menjadi pusat pertempuran, khususnya provinsi Donetsk timur.

    “Kami menyetujui jaminan keamanan yang kuat yang akan saya gambarkan sebagai pengubah keadaan,” kata Witkoff, yang dilansir AFP, Senin (19/8/2025).

    "Rusia telah membuat beberapa konsesi di meja perundingan terkait kelima wilayah tersebut. Ada diskusi penting terkait Donetsk dan apa yang akan terjadi di sana. Dan diskusi tersebut akan dirinci secara spesifik pada hari Senin," paparnya.

    Lima wilayah itu adalah Crimea, Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson. Semuanya dulu wilayah Ukraina, namun kini di bawah kendali Rusia.

    Moskow menegaskan kelima wilayah itu bagian dari Rusia setelah referendum. Namun Kyiv tidak mengakui referendum tersebut.

    Sementara itu, Zelensky menolak tekanan Trump terhadap Kyiv agar membuat kesepakatan damai dengan Moskow. Dia menegaskan kembali bahwa gencatan senjata harus dilaksanakan lebih dulu sebelum membahas detail kemungkinan penyelesaian akhir perang.

    Zelensky menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Minggu dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang akan mendampinginya ke Washington untuk berunding dengan Trump pada hari Senin.

    Pemimpin Ukraina tersebut mengeklaim bahwa Moskow telah mengajukan "banyak tuntutan" terkait penyelesaian perang dan bahwa Kyiv perlu diberitahu tentang tuntutan tersebut.

    "Jika memang ada banyak tuntutan seperti yang kita dengar, maka akan butuh waktu untuk membahas semuanya," ujarnya.

    Menurut Zelensky, mustahil bagi Ukraina untuk bernegosiasi "di bawah tekanan senjata."

    "Gencatan senjata dan kerja sama cepat untuk mencapai kesepakatan akhir sangat penting," katanya.

    Rusia telah berulang kali menolak tuntutan gencatan senjata Ukraina, dengan mengatakan bahwa jeda pertempuran akan dimanfaatkan oleh Kyiv untuk mempersenjatai kembali dan menyusun kembali pasukannya.

    Zelensky juga mengesampingkan kemungkinan memberikan konsesi teritorial kepada Rusia sebagai bagian dari kesepakatan damai, dengan mengatakan bahwa "perdagangan tanah" dilarang oleh konstitusi negara Ukraina.

    (mas)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    Ukraina Mengharapkan...

    Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Akhiri Perang

    Komentar
    Additional JS