Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Donald Trump Dunia Internasional Featured Gencatan Senjata Konflik Rusia Ukraina Rusia Ukraina Zelensky

    Zelensky Tolak Tekanan Trump: Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Dulu | Sindonews

    5 min read

     Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina 

    Zelensky Tolak Tekanan Trump: Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Dulu | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Senin, 18 Agustus 2025 - 09:36 WIB

    Zelensky Tolak Tekanan...

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) menolak tekanan Presiden AS Donald Trump terhadap Kyiv agar membuat kesepakatan damai dengan Moskow. Foto/president.gov.ua

    KYIV 

    - Presiden

     Ukraina 

    Volodymyr Zelensky menolak tekanan Presiden Amerika Serikat (AS)Donald Trump terhadap Kyiv agar membuat kesepakatan damai dengan

     Moskow. 

    Dia menegaskan kembali bahwa gencatan senjata harus dilaksanakan lebih dulu sebelum membahas detail kemungkinan penyelesaian akhir perang.

    Zelensky menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Minggu dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang akan mendampinginya ke Washington untuk berunding dengan Trump pada hari Senin (18/8/2025).

    Pemimpin Ukraina tersebut mengeklaim bahwa Moskow telah mengajukan "banyak tuntutan" terkait penyelesaian perang dan bahwa Kyiv perlu diberitahu tentang tuntutan tersebut.

    Baca Juga: Hasil Deal Trump-Putin: Ukraina Dapat Perlindungan Mirip NATO, Rusia Dapat Konsesi 5 Wilayah

    "Jika memang ada banyak tuntutan seperti yang kita dengar, maka akan butuh waktu untuk membahas semuanya," ujarnya.

    Menurut Zelensky, mustahil bagi Ukraina untuk bernegosiasi "di bawah tekanan senjata."

    "Gencatan senjata dan kerja sama cepat untuk mencapai kesepakatan akhir sangat penting," katanya, seperti dikutip dari Russia Today.

    Rusia telah berulang kali menolak tuntutan gencatan senjata Ukraina, dengan mengatakan bahwa jeda pertempuran akan dimanfaatkan oleh Kyiv untuk mempersenjatai kembali dan menyusun kembali pasukannya.

    Zelensky juga mengesampingkan kemungkinan memberikan konsesi teritorial kepada Rusia sebagai bagian dari kesepakatan damai, dengan mengatakan bahwa "perdagangan tanah" dilarang oleh konstitusi negara Ukraina.

    Awal bulan ini, Trump menyatakan frustrasi atas upaya Zelensky untuk menggunakan konstitusi Ukraina sebagai alasan untuk menghindari kompromi.

    Presiden AS itu mengatakan bahwa dia sedikit terganggu oleh pernyataan Zelensky. "Baiklah, saya harus mendapatkan persetujuan konstitusional...Maksud saya, dia sudah mendapatkan persetujuan untuk berperang dan membunuh semua orang, tetapi dia membutuhkan persetujuan untuk melakukan pertukaran lahan," ujar Trump.

    Dalam konferensi pers dengan Zelensky, Von der Leyen menegaskan bahwa Ukraina harus menjadi "landak baja yang sulit dicerna oleh calon penjajah", mengulangi metafora yang pernah dia gunakan sebelumnya. Dia berjanji bahwa Uni Eropa akan terus berupaya memperkuat industri pertahanan Ukraina, terutama dalam hal produksi drone.

    Kepala Komisi Eropa itu mengeklaim bahwa keputusan mengenai konsesi wilayah "hanya milik Ukraina, dan tidak dapat diambil tanpa Ukraina di meja perundingan."

    Menurutnya, Uni Eropa akan terus berupaya memberikan tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Rusia, dengan paket sanksi ke-19 terhadap Moskow yang saat ini sedang dipersiapkan.

    (mas)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

    Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    Amerika Serikat dan...

    Amerika Serikat dan Houthi Sepakat Melakukan Gencatan Senjata

    Komentar
    Additional JS