Rusia Bombardir Kamp Militer Ukraina di Donbass, 600 Prajurit Tewas | Sindonews
Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina,
Rusia Bombardir Kamp Militer Ukraina di Donbass, 600 Prajurit Tewas | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 25 Agustus 2025 - 16:20 WIB
Rusia bombardir kamp militer Ukraina di Donbas dan menewaskan 600 prajurit. Foto/X
- Pasukan
Rusiamenyerang posisi pasukan Ukraina di dekat Kramatorsk, kota penting di Republik Rakyat Donetsk (DPR). Itu terungkap dalam sebuah video yang dirilis Senin oleh Kementerian Pertahanan di Moskow.
Target-target tersebut terletak di sebuah kawasan industri di desa Shablinka, barat laut Kramatorsk, serta di hutan di dekatnya. Kementerian tersebut mengatakan serangan tersebut melibatkan rudal balistik Iskander, bom udara, dan drone kamikaze.
Rekaman yang dirilis oleh kementerian menunjukkan beberapa ledakan dan kerusakan yang meluas di lokasi tersebut. Para pejabat Rusia memperkirakan bahwa pasukan Ukraina menderita lebih dari 600 korban jiwa dan kehilangan tiga tank, empat sistem roket peluncur ganda, dan puluhan alat berat lainnya.
Sebuah kanal Telegram yang dikenal karena mendahului rilis resmi Kementerian Pertahanan Ukraina pekan lalu mengklaim serangan tersebut telah menghancurkan Brigade Mekanik ke-156 Ukraina, menewaskan dua kelompok taktis batalion.
Baca Juga: Pernah Dipermalukan Pakistan, India Uji Coba Sistem Pertahanan Udara yang Berlapis-lapis
Melansir RT, Kramatorsk, bersama dengan kota Slavyansk dan Konstantinovka, membentuk benteng yang sangat urban di bagian barat Republik Demokratik Rakyat (DPR) yang telah lama berada di bawah kendali Ukraina.
Bulan lalu, kepala daerah yang ditunjuk Kiev, Vadim Filashkin, mendesak warga sipil untuk mengungsi, memperkirakan bahwa sekitar 53.000 penduduk masih tinggal di Kramatorsk.
Ukraina telah meremehkan kemunduran di medan perang selama beberapa bulan terakhir, bersikeras bahwa kemunduran tersebut bersifat sementara dan tidak akan mengubah arah konflik secara keseluruhan.
Pada Hari Kemerdekaan negara itu pada hari Minggu, Vladimir Zelensky mengklaim bahwa para pendukung Barat Kiev menegaskan bahwa "Ukraina belum menang, tetapi tentu saja tidak kalah."
Ia menambahkan bahwa berkompromi dengan Rusia akan menjadi hal yang tidak terhormat dan tidak dapat diterima.
Moskow menuduh Zelensky memperpanjang konflik untuk mencapai tujuan politik pribadinya alih-alih mengupayakan penyelesaian melalui negosiasi.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan