Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Greenland Nuklir

    Pesawat Komando Nuklir AS Berkeliaran di Greenland, Ada Misi Apa? | SINDONEWS

    4 min read

      Dunia Internasional, 

    Pesawat Komando Nuklir AS Berkeliaran di Greenland, Ada Misi Apa? | Halaman Lengkap


    Pesawat komando nuklir E-6B Amerika Serikat. Pesawat ini terlacak berkeliaran tak biasa di Greenland. Foto/Airman 1St Class Megan Delaine/US Air Force

    NUUK 

    - Sebuah pesawat komando militer Amerika Serikat (AS), yang mampu berkomunikasi dengan kapal selam

     bersenjata nuklir, 

    terlacak berkeliaran tidak biasa di Greenland. Setelah terlacak akun media penggemar penerbangan, militer Amerika mengeklaim misi pesawat itu hanya "operasi rutin".

    Angkatan Laut AS mengonfirmasi penempatan pesawat komando udara E-6B, yang juga dikenal sebagai Mercury, di Pangkalan Antariksa Pituffik di Greenland untuk apa yang disebutnya sebagai "operasi rutin" dan latihan bersama kapal selam nuklir di Samudra Pasifik dan Atlantik.

    "Pasukan Strategis Angkatan Laut melakukan operasi global berkoordinasi dengan komando, layanan, dan sekutu serta negara mitra tempur, bahkan di High North," ujar Jason Fischer, juru bicara Pasukan Kapal Selam AS, dalam sebuah pernyataan kepada Newsweek, yang dilansir Minggu (24/8/2025).

    Baca Juga: Ini Lokasi Rahasia Pangkalan Rudal Tercanggih Korut, Momok Nuklir bagi AS dan Sekutunya

    Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyuarakan minatnya untuk mengakuisisi Greenland, wilayah otonomi Denmark, dengan alasan keamanan nasional dan internasional. Upaya Trump itu untuk menghadapi meningkatnya kehadiran Rusia dan China di Arktik.

    Penempatan pesawat E-6B di Greenland menyusul klaim Trump awal bulan ini bahwa dua kapal selam nuklir ditempatkan di "wilayah yang tepat" di dekat Rusia sebagai respons atas pernyataan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev yang dianggap provokatif.

    Bulan lalu, sebuah pesawat E-6B dan kapal selam rudal balistik nuklir USS Maryland terlihat beroperasi di Samudra Atlantik Utara. Kehadiran mereka dikonfirmasi oleh Angkatan Laut AS, dengan catatan bahwa mereka berkoordinasi erat dengan sekutu dan mitra untuk mengatasi "masalah keamanan bersama".

    Apa Itu Pesawat E-6B?

    Menurut Angkatan Laut AS, pesawat E-6B menyediakan komando, kendali, dan komunikasi yang "bertahan hidup, andal, dan tahan lama" antara Otoritas Komando Nasional dan pasukan strategis. Armada E-6B ditugaskan ke Sayap Komunikasi Strategis 1 di Pangkalan Angkatan Udara Tinker di Oklahoma.

    Pesawat ini dapat mengirimkan pesan ke kapal selam berhulu ledak nuklir di bawah permukaan laut menggunakan sistem komunikasi frekuensi sangat rendah dengan antena ganda. Antena utama dapat dikerahkan hingga radius lima mil, menurut laporan media pertahanan; The War Zone.

    "Tugas utama mereka sangat gelap. Jika dipanggil, mereka akan secara langsung memfasilitasi kiamat. Tetapi fakta bahwa mereka begitu mampu melaksanakan misi itu secara tiba-tiba memastikan bahwa mereka tidak akan pernah benar-benar perlu melakukannya," tulis media pertahanan tersebut.

    Selain berfungsi sebagai relai komunikasi antara Otoritas Komando Nasional dan kapal selam dalam misi Take Charge and Move Out (TACAMO), pesawat ini juga bertugas dalam misi Looking Glass menggunakan Sistem Kendali Peluncuran Udara (ALCS).

    ALCS dirancang untuk mengirimkan kode peluncuran ke rudal balistik antarbenua di silo bawah tanahnya jika pusat kendali berbasis darat dinonaktifkan. Pada bulan April, sebuah pesawat E-6B mensimulasikan peluncuran rudal balistik antarbenua menggunakan ALCS.

    @thenewarea51, akun penggemar penerbangan di platform media sosial X, mengatakan kepada Newsweek bahwa data pelacakan penerbangan sumber terbuka menunjukkan sebuah pesawat E-6B dikerahkan ke Pangkalan Antariksa Pituffik—instalasi paling utara Pentagon—dari Pangkalan Angkatan Udara Tinker pada hari Senin.

    Dua hari kemudian, pesawat itu dilacak selama beberapa jam di atas Laut Labrador di lepas pantai barat Greenland. Akun @thenewarea51 mengonfirmasi kepada Newsweek bahwa ini adalah misi pertama sejak kedatangan pesawat tersebut di Pangkalan Antariksa Pituffik, yang terletak di utara Laut Labrador.

    Pangkalan Antariksa Pituffik sangat penting untuk peringatan rudal dan pertahanan tanah air AS, mengoperasikan Radar Peringatan Dini yang Ditingkatkan (UEWR) untuk mendeteksi dan melacak rudal balistik antarbenua dan yang diluncurkan dari kapal selam. Wakil Presiden JD Vance mengunjungi pangkalan tersebut pada bulan Maret.

    Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika, menggambarkan penerbangan pesawat E-6B di dekat Greenland sebagai hal yang tidak biasa.

    "Berkomunikasi dengan [kapal selam rudal balistik] atau bagian dari latihan lain?" komentarnya dalam sebuah unggahan di X.

    Meskipun armada E-6B menggunakan Pangkalan Angkatan Udara Tinker sebagai pangkalan utamanya, armada ini telah dikerahkan ke pangkalan-pangkalan terdepan di AS dan lokasi lainnya. E-6B sering dilacak—menggunakan metode sumber terbuka—yang beroperasi di Pasifik timur laut dan Atlantik barat laut.

    Akun @thenewarea51 mengatakan kepada Newsweek bahwa pesawat E-6B telah dikerahkan ke Guam—wilayah AS di Pasifik Barat—Norwegia, Jerman, Spanyol, dan Inggris Raya dalam beberapa tahun terakhir. "Tetapi saya tidak menemukan penyebutan TACAMO," katanya.

    (mas)

    Komentar
    Additional JS