Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat China Dunia Internasional Featured

    China Isyaratkan Akan Ungkap 4 Rudal Baru untuk Tenggelamkan Kapal Perang AS | SINDOnews

    4 min read

     Dunia Internasional, 

    China Isyaratkan Akan Ungkap 4 Rudal Baru untuk Tenggelamkan Kapal Perang AS | Halaman Lengkap



    China isyaratkan akan ungkap empat rudal baru yang dirancang untuk menenggelamkan kapal perang Amerika Serikat. Foto/X @RickJoe_PLA/REautomaton/SDF

    BEIJING 

    -

     China 

    mengisyaratkan akan secara resmi mengungkap empat rudal baru yang dirancang untuk menenggelamkan

     kapal perang 

    musuh, termasuk Amerika Serikat (AS), selama parade militer September mendatang. Ini sebagai bagian dari upaya Beijing untuk menantang dominasi Angkatan Laut Washington.

    Parade militer dijadwalkan pada 3 September di Lapangan Tiananmen, Beijing. Parade tersebut untuk menandai peringatan 80 tahun apa yang disebut China sebagai "kemenangan dalam Perang Perlawanan Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia"—istilah China untuk Perang Dunia II.

    China, yang sedang menjalani pembangunan dan modernisasi militer yang pesat, telah membangun persenjataan rudal jarak jauh yang besar yang mampu menargetkan pasukan dan pangkalan AS di seluruh kawasan Pasifik Barat.

    Bacaa Juga: Militer China Usir Kapal Perang AS dari Wilayah Sengketa Laut China Selatan

    Rudal merupakan inti dari strategi "anti-access and area denial" China, yang bertujuan untuk mencegah atau membatasi musuh memasuki dan beroperasi di wilayah tertentu, juga berfungsi sebagai tindakan balasan terhadap kemungkinan intervensi AS dalam potensi konflik di Taiwan atau Laut China Selatan.

    Isyarat Beijing ini muncul dalam laporan media pemerintah, Xinhua. Menurut laporan tersebut, latihan komprehensif kedua untuk parade militer China mendatang—yang diperkirakan akan menampilkan persenjataan baru—digelar dari Sabtu malam hingga Minggu dini hari waktu setempat. Latihan ini melibatkan sekitar 40.000 personel.

    Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan rudal-rudal baru bertanda YJ-15, YJ-17, YJ-19, dan YJ-20 dibawa oleh kendaraan selama latihan. "YJ" adalah singkatan dari Ying Ji, yang berarti "Serangan Elang" dalam bahasa Mandarin, dan digunakan untuk berbagai rudal antikapal China, yang dapat diluncurkan dari kapal atau pun pesawat.

    Rick Joe, pengamat kawakan perkembangan militer China, menyatakan bahwa YJ-15 bisa jadi rudal supersonik, yang terbang lebih cepat daripada kecepatan suara—768 mil per jam.

    YJ-17 dan YJ-19 bisa jadi rudal hipersonik, yang mampu terbang lebih dari lima kali kecepatan suara dan bermanuver di udara, sehingga sulit dicegat.

    Joe menyatakan bahwa YJ-20 bisa jadi rudal aerobalistik yang sangat lincah. Menurut Badan Intelijen Pertahanan AS, rudal hipersonik jenis ini dapat diluncurkan dari berbagai platform dan menggabungkan manuver aerodinamis dengan fase loft balistik untuk memperluas jangkauannya.

    Analis Angkatan Laut yang berbasis di Australia, Alex Luck, mengatakan selain perannya yang diduga untuk menenggelamkan kapal perang musuh, rudal-rudal tersebut secara masuk akal dapat menjalankan peran ganda, baik dalam serangan antikapal maupun serangan darat.

    Ancaman bagi Angkatan Laut AS

    Pengungkapan rudal antikapal baru China ini akan terjadi setelah AS menggunakan sebagian besar misil pencegatnya untuk melindungi Israel dari serangan rudal Iran pada bulan Juni, serta selama operasi Laut Merah sebelumnya melawan serangan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal kargo.

    "Operasi Amerika di Laut Merah dan di tempat lain telah menunjukkan kemampuan pencegatan yang baik terhadap ancaman yang ada," ujar Luck kepada Newsweek. "Namun, kemampuan China mungkin lebih canggih dan memanfaatkan stok [pencegat rudal AS] yang lebih banyak."

    Menurut Luck, China telah mengoperasikan berbagai macam rudal antikapal, yang ditempatkan di kapal-kapal kecil seperti kapal rudal, korvet, dan fregat, serta kapal perusak yang lebih besar dan baru. Oleh karena itu, masuk akal untuk mengembangkan desain penerus guna menggantikan berbagai senjata lama.

    Sementara itu, mengembangkan berbagai jenis rudal dapat meningkatkan postur ancaman China terhadap kapal perang musuh dengan cara membanjiri dan mempersulit pertahanan antirudal mereka, sehingga memungkinkan apa yang ia sebut sebagai "pembocor" untuk menembus dan mengenai target mereka, seperti kapal induk.

    "Ancaman rudal [China] bersifat komprehensif dan telah lama ada. [Angkatan Laut AS] menanggapi ancaman ini dengan sangat serius, dan sedang dalam proses mengatasinya melalui berbagai cara, baik dalam hal pertahanan rudal, maupun dengan mencegat atau menetralisir platform dan peluncur kapal induk dengan cara ofensif," paparnya.

    Seorang pengamat militer China, yang meminta anonimitas karena sensitivitas topik ini, mengatakan kepada Newsweek bahwa rudal-rudal baru tersebut mencerminkan pandangan China terhadap kemampuan pertahanan AS, yang menunjukkan bahwa China telah beralih dari ketergantungan pada teknologi low-observable untuk penetrasi.

    Teknologi low-observable, yang juga dikenal sebagai teknologi siluman, digunakan untuk mempersulit deteksi rudal.

    Pengamat tersebut mengatakan Angkatan Laut AS telah melengkapi kapal perangnya dengan sensor pertahanan udara canggih yang mampu mendeteksi rudal yang terbang lambat dan kurang teramati, sehingga memungkinkan intersepsi.

    Sebagai perbandingan, rudal supersonik dan hipersonik lebih disukai China untuk menembus sistem pertahanan berbasis kapal Amerika, karena sulit dicegat meskipun terdeteksi.

    Tom Shugart, seorang peneliti senior di Center for a New American Security, mengatakan kepada Newsweek: "Meskipun kita hanya tahu sedikit tentang apa yang dalam kasus ini tampak seperti serangkaian rudal antikapal baru, bisa jadi China sedang mengembangkannya sebagian untuk memproyeksikan kekuatan lebih jauh dengan armada kapal induknya yang terus bertambah."

    (mas)

    Komentar
    Additional JS