Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Brazil China Dunia Internasional Featured Tarif Impor

    China Dukung Brasil Melawan Bullying Tarif Impor AS | SINDOnews

    5 min read

     Dunia Internasional, 

    China Dukung Brasil Melawan Bullying Tarif Impor AS | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Jum'at, 08 Agustus 2025 - 09:37 WIB

    China Dukung Brasil...

    China melayangkan kritik kepada Amerika Serikat (AS) terkait keputusannya memberlakukan tarif kepada Brasil. Foto/Dok

    JAKARTA 

    -

     China 

    melayangkan kritik kepada

     Amerika Serikat (AS) 

    terkait keputusannya memberlakukan

     tarif 

    kepada Brasil. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menerangkan, menggunakan perdagangan untuk menekan negara lain merupakan pelanggaran Piagam PBB.

    Sebelumnya Washington mengancam Brasil dengan tarif impor tinggi mencapai 50%, mengacu pada perlakuan terhadap mantan pemimpin negara Amerika Selatan itu, Jair Bolsonaro. Diketahui Mahkamah Agung Brasil memerintahkan mantan presiden sayap kanan Jair Bolsonaro untuk diadili atas dakwaan merencanakan kudeta.

    Sanksi ini diperkenalkan oleh Presiden AS Donald Trump juga sebagai tanggapan terus berlanjutnya kerja sama Brasil dalam kelompok ekonomi BRICS. Baca Juga: BRICS Kembali Diancam Trump dengan Tarif, Begini Respons Kremlin

    Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Beijing "secara tegas mendukung Brasil dalam menjaga kedaulatan nasional dan martabat nasionalnya," dan "menentang campur tangan eksternal yang tidak berdasar dalam urusan internal Brasil."

    Ia menambahkan, bahwa China mendukung Brasil dalam "melawan bullying dan pemaksaan kebijakan tarif" dan memperkuat kerjasama di antara negara-negara Global Selatan, khususnya melalui kerangka BRICS.

    Wang juga melakukan percakapan telepon dengan Celso Amorim, seorang penasihat senior Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, untuk memberitahunya bahwa "menggunakan tarif sebagai senjata untuk menekan negara-negara lain melanggar Piagam PBB, merusak aturan WTO, dan tidak populer serta tidak berkelanjutan."

    Pada akhir Juli, Trump mengenakan tarif 50% pada semua barang dari Brasil, dengan alasan apa yang dia sebut sebagai ancaman terhadap "keamanan nasional" AS. Pemimpin AS tersebut terus menyuarakan kekhawatiran, khususnya tentang penuntutan mantan Presiden Brasil Bolsonaro, yang menghadapi persidangan atas dugaan merencanakan kudeta setelah kekalahannya dalam pemilihan 2022.

    Trump juga telah menjadi kritikus terhadap BRICS, dengan menuduhnya berusaha untuk merusak kekuatan dolar. BRICS sejauh ini belum memiliki mata uang bersama, tetapi sebagian besar transaksi antar anggotanya dilakukan dalam mata uang nasional.

    Lula membalas kritik Trump, dengan menekankan bahwa dia (Trump) bukan "kaisar dunia," lalu mengusulkan pertemuan BRICS untuk merumuskan respons bersama terhadap AS. Brazil bukan satu-satunya negara yang berada di bawah tekanan dari Trump.

    Baca Juga: China Tak Kurang Akal, BRICS Diajak Ambil Jalan Pintas Hindari Tarif AS

    Pada hari Rabu, pemimpin AS tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa mereka dapat menerapkan tarif terhadap China yang mirip dengan kenaikan 25% pada bea untuk India. Trump sebelumnya Ia mengkritik kedua negara tersebut karena mengimpor minyak Rusia di tengah konflik Ukraina.

    Moskow merespons ancaman Trump, dengan mengatakan bahwa setiap negara berdaulat bebas untuk memilih mitra dagangnya.

    (akr)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    J-36 China Diklaim Bisa...

    J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS

    Komentar
    Additional JS