4,5 Juta Milisi Venezuela Siap Berperang Melawan AS | SINDOnews
Dunia Internasional,
4,5 Juta Milisi Venezuela Siap Berperang Melawan AS | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 25 Agustus 2025 - 19:20 WIB
Nicolas Maduro didukung 4,5 milisi untuk berperang melawan AS. Foto/X/@Recon_surv
- Para pendukung pemerintah
Venezuelaberdatangan selama akhir pekan untuk mendaftar menjadi milisi negara tersebut menyusul perintah Presiden Nicolas Maduro untuk memobilisasi 4,5 juta anggota sebagai tanggapan atas pengerahan kapal perang AS baru-baru ini ke Karibia. Itu sebagai persiapan jika AS menginvasi Venezuela.
Pengerahan militer tersebut, yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump, mencakup tiga kapal perusak berpeluru kendali, satu skuadron amfibi, setidaknya 4.500 pelaut, dan sekitar 22.000 marinir, Angkatan Laut mengonfirmasi.
Menurut Pentagon, tujuan peningkatan kehadiran angkatan laut ini adalah untuk memerangi kartel narkoba di kawasan tersebut.
Pengerahan angkatan laut ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan AS-Venezuela, karena Departemen Kehakiman AS baru-baru ini menggandakan hadiahnya menjadi USD50 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro, setelah menuduhnya sebagai salah satu pengedar narkoba terbesar di dunia.
Baca Juga: 10 Negara Terbaik yang Mengizinkan Kewarganegaraan Ganda, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Menanggapi hal ini, Maduro pekan lalu mengumumkan pengerahan 4,5 juta milisi di seluruh negeri. Ia telah mendesak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendaftaran massal, menyebut operasi angkatan laut AS sebagai "provokasi yang tidak dapat diterima."
"Kami akan mempertahankan laut, langit, dan tanah kami," ujarnya, merujuk pada setiap serangan, dilansir Anadolu.
Pemimpin oposisi Maria Corina Machado mengklaim bahwa "sangat sedikit perwira militer berpangkat tinggi yang mendukung Maduro."
Beberapa pemerintah Karibia telah membicarakan misi tersebut. Pemerintah Trinidad dan Tobago telah menanggapi pengerahan pasukan AS, dengan menyatakan bahwa mereka memberikan "dukungan penuh" terhadap keberadaan "aset militer Amerika" yang bertujuan untuk membongkar kartel narkoba.
"Trinidad dan Tobago selalu memiliki hubungan baik dengan rakyat Venezuela, dan itu akan terus berlanjut," ujar Perdana Menteri Kamla Persad-Bissessar dalam sebuah pernyataan.
"Namun, saya ingin menegaskan bahwa jika rezim Maduro melancarkan serangan terhadap rakyat Guyana atau menginvasi wilayah Guyana dan pemerintah Amerika mengajukan permintaan akses ke wilayah Trinidad untuk membela rakyat Guyana, pemerintah saya akan dengan tegas memberikan akses tersebut kepada mereka."
Guyana dan Venezuela telah terlibat dalam sengketa perbatasan atas wilayah Essequibo yang kaya minyak.
Pada hari Jumat, Guyana menyatakan bahwa pemerintah "berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra bilateral kami guna menemukan solusi yang bermakna dan akan mendukung inisiatif regional dan global yang bertujuan untuk membongkar jaringan kriminal guna menjaga keamanan bersama kita."
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

6 Fakta Buster GBU-57, Bom Bunker AS yang Serang Iran