Sarvarov, Jenderal Top Rusia Tewas karena Bom Mobil, Diduga Dibunuh Agen Ukraina - Tribunnews
Sosok Letjen Fanil Sarvarov, Jenderal Top Rusia Tewas karena Bom Mobil, Diduga Dibunuh Agen Ukraina - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Letnan Jenderal Rusia Fanil Sarvarov tewas dalam ledakan bom mobil di Moskow pada 21 Desember 2025.
- Pihak berwenang menduga serangan itu dilakukan oleh pasukan khusus Ukraina, meski belum ada komentar resmi dari Kyiv.
- Peristiwa ini menambah daftar panjang pembunuhan terhadap pejabat militer Rusia di tengah konflik yang terus memanas antara kedua negara.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang jenderal Rusia berpangkat tinggi tewas dalam ledakan mobil di Moskow, demikian diumumkan oleh pihak berwenang Rusia.
Korban yakni Letnan Jenderal (Letjen) Fanil Sarvarov, kepala direktorat pelatihan operasional Staf Umum Rusia.
Dirinya diduga dibunuh dalam sebuah ledakan yang terjadi pada Senin pagi (21/12/2025).
Pihak berwenang Rusia, menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki kemungkinan bom tersebut ditanam oleh pasukan khusus Ukraina.
Tidak ada korban jiwa lain yang dilaporkan dalam ledakan tersebut.
Ukraina belum memberikan komentar terkait pembunuhan tersebut, namun kepala dinas intelijen militer GRU Ukraina, Kirill Budanov, sebelumnya mengatakan bahwa agen-agennya melakukan serangan terhadap warga Rusia yang mendukung perang di negaranya, seperti dikutip Tribunnews.com dari naftemporiki.gr.
Letjen Sarvarov diyakini sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja ketika ledakan terjadi di distrik Yasenevo, Moskow.

Ia tewas saat meninggalkan tempat parkir di daerah pemukiman.
Fanil Sarvarov meninggal dunia ketika sebuah alat yang diletakkan di bawah mobilnya meledak.
Mobil tersebut, sebuah KIA Sorento, menurut saluran Telegram Baza, melaju beberapa meter sebelum ledakan terjadi.
Akibat ledakan tersebut, serpihan-serpihan yang ada merusak setidaknya tujuh kendaraan yang diparkir di dekatnya.
Foto-foto yang diunggah daring setelah ledakan menunjukkan kerumunan petugas penyelamat di lokasi kejadian dan sebuah mobil yang rusak, yang diyakini milik Sarvarov.
Sarvarov, Letjen yang berusia 56 tahun, itu bekerja di Kementerian Pertahanan Rusia.
Dirinya menjabat sebagai kepala departemen pelatihan di dalam staf umum, mengutip Al Jazeera.
Dirinya bertanggung jawab atas pelatihan angkatan bersenjata Kremlin.
Menurut media Rusia, Mayor Jenderal Fanil Sarvarov berpartisipasi dalam peperangan di Chechnya, Ossetia, dan Suriah.
Juga dalam perang di Ukraina.
'Perang Dingin' Rusia Vs Ukraina
Seperti diketahui, Ukraina dan Rusia telah saling melancarkan upaya pembunuhan sepanjang perang, menargetkan para jenderal dan politisi berpangkat tinggi di pihak lawan.
Dalam delapan bulan pertama tahun 2025, jumlah upaya pembunuhan oleh Ukraina di dalam Rusia telah melampaui total gabungan tahun 2022, 2023, dan 2024.
Pada saat yang sama, Kiev tampaknya mengalihkan fokusnya kepada individu-individu yang merencanakan dan mendukung upaya perang Kremlin.
Di antara pembunuhan paling terkenal adalah pembunuhan Letnan Jenderal Igor Kirillov pada 17 Desember tahun lalu, mengutip BBC.
Perwira yang bertanggung jawab atas senjata nuklir, kimia, dan biologi Rusia itu tewas akibat alat peledak yang disembunyikan di dalam skuter listrik dan diledakkan dari jarak jauh.
Beberapa hari sebelum kematian Kirillov, Mikhail Shatsky, seorang insinyur yang terlibat dalam pengembangan rudal dan pesawat tanpa awak, juga dibunuh.
(Tribunnews.com /Garudea Prabawati)