Ketegangan AS-Venezuela Meningkat, Washington Tewaskan 4 Orang di Pasifik Timur - Tribunnews
Ketegangan AS-Venezuela Meningkat, Washington Tewaskan 4 Orang di Pasifik Timur - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Amerika Serikat menewaskan empat orang dalam serangan militer terbaru terhadap sebuah kapal di Samudra Pasifik timur, di tengah meningkatnya ketegangan dengan Venezuela.
TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela kembali meningkat.
Washington mengonfirmasi menewaskan empat orang dalam serangan militer terbaru di Samudra Pasifik bagian timur.
Militer Amerika Serikat menyatakan serangan tersebut menargetkan sebuah kapal yang diduga terlibat penyelundupan narkoba dan dilakukan pada Rabu waktu setempat.
Komando Selatan AS atau SOUTHCOM menyebut operasi itu sebagai “serangan kinetik mematikan” terhadap empat pria yang mereka klaim sebagai “teroris narkoba”.
Menurut SOUTHCOM, kapal tersebut melintas di jalur perdagangan narkoba yang dikenal di Pasifik Timur.
Hingga kini militer AS tidak mempublikasikan bukti rinci yang mengaitkan kapal tersebut dengan aktivitas perdagangan narkoba.
Al Jazeera melaporkan, serangan ini diperintahkan langsung oleh Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth.
Operasi tersebut merupakan bagian dari misi militer bertajuk *Southern Spear* yang digelar Washington di kawasan Amerika Latin
Serangan terbaru ini menambah jumlah korban tewas menjadi hampir 100 orang akibat serangan AS terhadap sedikitnya 26 kapal di Pasifik timur dan Karibia sejak September.
Pentagon menyatakan operasi itu bertujuan menghentikan aliran narkoba ke Amerika Serikat.
Washington mengklaim sebagian besar narkoba tersebut berasal dari kartel berbasis di Venezuela.
Sejumlah pakar hukum internasional menilai serangan itu berpotensi melanggar hukum internasional.
Penilaian itu muncul karena operasi dilakukan di perairan internasional tanpa proses hukum.
Serangan ini terjadi tak lama setelah DPR AS menolak resolusi yang bertujuan membatasi tindakan militer Presiden AS Donald Trump terhadap Venezuela tanpa persetujuan Kongres.
Resolusi tersebut ditolak dengan selisih suara tipis.
Penolakan itu terjadi di tengah pengerahan besar-besaran kekuatan militer Amerika Serikat di kawasan.
CBS News melaporkan, Washington juga telah memerintahkan blokade angkatan laut terhadap kapal tanker minyak yang masuk dan keluar dari pelabuhan Venezuela.
Pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengecam langkah tersebut sebagai ancaman serius terhadap kedaulatan negaranya.
New York Times melaporkan, angkatan laut Venezuela mulai mengawal kapal-kapal tanker minyak menyusul pengumuman blokade itu.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keprihatinan atas meningkatnya risiko konflik terbuka antara Washington dan Caracas.
PBB menilai eskalasi militer yang terus berlanjut dapat memperburuk stabilitas kawasan.
Akar Ketegangan Venezuela dan Amerika Serikat
Ketegangan antara Venezuela dan Amerika Serikat muncul karena beberapa faktor ekonomi, politik, dan keamanan yang saling terkait.
AS memberlakukan sanksi ketat terhadap ekspor minyak Venezuela sejak pemerintahan Trump pertama (2017) untuk menekan Presiden Nicolás Maduro.
Sanksi ini membatasi akses perusahaan minyak milik negara Venezuela (PDVSA) ke pasar global, sehingga Venezuela terpaksa menjual minyak ke China dengan diskon besar.
Karena minyak adalah sumber pendapatan utama Venezuela, sanksi ini menimbulkan tekanan ekonomi yang besar.
Militer AS menyita kapal tanker minyak Skipper, dan Trump memerintahkan blokade “total” terhadap kapal tanker Venezuela yang terkena sanksi.
Venezuela menuduh tindakan ini bertujuan mencuri kekayaan nasional, termasuk minyak, tanah, dan mineral.
Trump menyebut rezim Maduro sebagai “organisasi teroris asing” dan menuduh Venezuela terlibat penyelundupan narkoba, terorisme, dan perdagangan manusia.
Langkah ini meningkatkan ketegangan politik dan memperkuat narasi bahwa AS ikut campur dalam kedaulatan Venezuela.
Operasi militer AS di perairan Venezuela dan serangan terhadap kapal-kapal disebut sebagian bertujuan menekan Maduro agar menyerahkan aset minyak.
Beberapa pejabat AS bahkan menyebut ini bagian dari upaya menggulingkan pemerintahan Venezuela.
Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, sehingga menjadi target strategis bagi AS dalam geopolitik dan pasokan energi.
Persaingan pengaruh global, terutama dengan China sebagai pembeli utama minyak Venezuela, ikut memperburuk ketegangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)