0
News
    Home Dunia Internasional Featured Gaza Israel Konflik Timur Tengah Spesial

    Israel Membunuh 706 Keluarga dan Kerabat Jurnalis Gaza Secara Sistematis - Tribunnews

    6 min read

      

    Israel Membunuh 706 Keluarga dan Kerabat Jurnalis Gaza Secara Sistematis - Tribunnews.com

    Penulis: Hasiolan E.P.G
    HO/IST/Tangkap Layar/RNTV
    DIBUNUH ISRAEL - Kerabat dan kolega jurnalis Palestina Saeed Al-Taweel dan Mohammad Sobh, yang tewas dalam serangan udara Israel, berduka di Jalur Gaza pada 10 Oktober 2023. Para jurnalis tersebut tewas saat merekam penargetan sebuah bangunan tempat tinggal oleh pesawat tempur Israel di distrik Rimal di Gaza barat. 
    Ringkasan Berita:
    • Serikat Jurnalis Palestina mengatakan Israel telah membunuh 706 anggota keluarga jurnalis Gaza sejak Oktober 2023.
    • Organisasi tersebut menggambarkan penargetan itu sebagai sistematis, yang bertujuan untuk mengubah jurnalisme menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup keluarga.

    TRIBUNNEWS.COM - Serikat Jurnalis Palestina mengatakan kalau Israel telah membunuh sebanyak 706 warga Palestina dari keluarga jurnalis di Jalur Gaza sejak dimulainya perang genosida pada Oktober 2023.

    Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Komite Kebebasan serikat pekerja Palestina, serikat tersebut mengatakan kalau penargetan terhadap jurnalis Palestina telah jauh melampaui pembunuhan, melukai, penangkapan, atau pencegahan peliputan media.

    “Sebaliknya, hal itu telah berkembang menjadi fase yang jauh lebih berbahaya dan brutal,” kata laporan itu.

    Organisasi itu menjelaskan, aksi Israel terhadap personel peliput perang ditandai oleh penargetan langsung terhadap keluarga dan kerabat jurnalis.

    "Hal itu (penargetan) dilakukan dalam upaya nyata untuk mengubah pekerjaan jurnalistik menjadi beban eksistensial yang dibayar oleh anak-anak, istri, ayah, dan ibu (para jurnalis),” tulis laporan tersebut.

    Organisasi tersebut mengatakan kalau serangan terhadap keluarga jurnalis telah menjadi "pola sistematis dan berulang" sepanjang tahun 2023, 2024, dan 2025.

    Mereka menekankan kalau bukti yang tersedia menunjukkan bahwa pembunuhan tersebut bukanlah konsekuensi insidental dari perang.

    “Semua indikator menegaskan bahwa penargetan tersebut bukanlah suatu kebetulan,” kata laporan itu.

    Berdasarkan angka yang terdokumentasi, 436 anggota keluarga jurnalis gugur sebagai martir pada tahun 2023, diikuti oleh 203 pada tahun 2024 dan 67 pada tahun 2025.

    DIBUNUH ISRAEL - Kerabat dan kolega jurnalis Palestina Saeed Al-Taweel dan Mohammad Sobh, yang tewas dalam serangan udara Israel, berduka di Jalur Gaza pada 10 Oktober 2023. Para jurnalis tersebut tewas saat merekam penargetan sebuah bangunan tempat tinggal oleh pesawat tempur Israel di distrik Rimal di Gaza barat.
    DIBUNUH ISRAEL - Kerabat dan kolega jurnalis Palestina Saeed Al-Taweel dan Mohammad Sobh, yang tewas dalam serangan udara Israel, berduka di Jalur Gaza pada 10 Oktober 2023. Para jurnalis tersebut tewas saat merekam penargetan sebuah bangunan tempat tinggal oleh pesawat tempur Israel di distrik Rimal di Gaza barat. (HO/IST/Tangkap Layar/RNTV)

    Rumah dan Tempat Perlindungan Dibom

    Laporan tersebut menyebutkan kalau serangan-serangan itu terhadap jurnalis dan kerabatnya meliputi:

    • Pemboman langsung terhadap rumah-rumah jurnalis
    • Serangan terhadap tempat penampungan pengungsi
    • Pemboman berulang-ulang terhadap daerah-daerah yang diketahui menjadi tempat tinggal jurnalis dan keluarga mereka.

    Organisasi tersebut menggambarkan apa yang mereka sebut sebagai "pergeseran kualitatif" dalam pelaksanaan pendudukan di tiga tingkatan.

    Tiga tingkatan tersebut adalah:

    • Pergeseran dari penargetan individu ke penargetan kolektif,
    • Mengubah jurnalisme menjadi ancaman bagi kehidupan pribadi dan keluarga,
    • Membongkar lingkungan sosial yang mendukung media independen.

    Seruan Tindakan Internasional

    Serikat Jurnalis Palestina menyerukan penyelidikan internasional independen dan tindakan mendesak dari organisasi hak asasi manusia dan kebebasan pers di tingkat lokal, Arab, dan internasional.

    Selain itu, mereka juga menuntut perlindungan internasional bagi jurnalis Palestina dan keluarga mereka, serta dimasukkannya kejahatan-kejahatan ini dalam upaya pertanggungjawaban hukum internasional yang sedang berlangsung.

    Sebagai catatan, data dan laporan menyebutkan Israel membunuh 256 jurnalis Palestina selama perang di Gaza, menangkap 49 lainnya, melukai 535, dan menghancurkan 150 lembaga media.
     

    Serangan-Israel-terhadap-sebuah-gedung-di-Kota-Gaza.jpg
    Komentar
    Additional JS