Wapres AS Klaim Rusia Tolak Pertemuan dengan Trump, Apa Pemicunya? - SindoNews
1 min read
Wapres AS Klaim Rusia Tolak Pertemuan dengan Trump, Apa Pemicunya?
Wapres AS JD Vance tuding AS tolak pertemuan dengan Donald Trump. Foto/X
WASHINGTON - Pihak Rusia telah menolak pertemuan trilateral dengan Presiden AS Donald Trump dan perwakilan dari Ukraina. Itu diungkapkan Wakil Presiden AS J.D. Vance dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Minggu.
Trump semakin menunjukkan ketidaksabarannya dengan lambatnya perundingan damai Ukraina. Kremlin mengatakan Kiev telah menunjukkan bahwa mereka tidak tertarik pada perdamaian dengan tetap menggunakan diplomasi megafon dan mengabaikan proposal penyelesaian Rusia.
"Sayangnya, seperti yang telah kita lihat selama beberapa minggu terakhir, Rusia menolak untuk duduk bersama dalam pertemuan bilateral apa pun dengan Ukraina," kata Vance kepada Fox News.
"Mereka menolak untuk menghadiri pertemuan trilateral apa pun, di mana presiden atau anggota pemerintahan lainnya dapat duduk bersama Rusia dan Ukraina," tambahnya.
Menurut Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin siap bertemu Trump jika pemimpin AS tersebut memilih untuk menerima undangan dan mengunjungi Moskow.
Baca Juga: Takut Dilanda Kerusuhan, Singapura Tolak Masuk Aktivis Hong Kong
Tawaran tersebut diajukan tak lama setelah pertemuan puncak mereka di Alaska pada bulan Agustus.
"Undangan ini masih berlaku," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada TASS pada hari Minggu.
"Putin siap dan akan senang bertemu Presiden Trump. Selanjutnya, semuanya akan bergantung pada keputusan Trump."
Namun, pertemuan dengan pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky akan membutuhkan kemajuan dalam perundingan damai, menurut Moskow.
Pertemuan yang "tidak dipersiapkan" dengan Zelensky akan menjadi "aksi humas yang pasti akan gagal," kata Peskov pada hari Rabu.
Moskow telah menegaskan bahwa pihaknya siap dan bersedia menyelesaikan konflik Ukraina melalui cara diplomatik.
Trump semakin menunjukkan ketidaksabarannya dengan lambatnya perundingan damai Ukraina. Kremlin mengatakan Kiev telah menunjukkan bahwa mereka tidak tertarik pada perdamaian dengan tetap menggunakan diplomasi megafon dan mengabaikan proposal penyelesaian Rusia.
"Sayangnya, seperti yang telah kita lihat selama beberapa minggu terakhir, Rusia menolak untuk duduk bersama dalam pertemuan bilateral apa pun dengan Ukraina," kata Vance kepada Fox News.
"Mereka menolak untuk menghadiri pertemuan trilateral apa pun, di mana presiden atau anggota pemerintahan lainnya dapat duduk bersama Rusia dan Ukraina," tambahnya.
Menurut Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin siap bertemu Trump jika pemimpin AS tersebut memilih untuk menerima undangan dan mengunjungi Moskow.
Baca Juga: Takut Dilanda Kerusuhan, Singapura Tolak Masuk Aktivis Hong Kong
Tawaran tersebut diajukan tak lama setelah pertemuan puncak mereka di Alaska pada bulan Agustus.
"Undangan ini masih berlaku," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada TASS pada hari Minggu.
"Putin siap dan akan senang bertemu Presiden Trump. Selanjutnya, semuanya akan bergantung pada keputusan Trump."
Namun, pertemuan dengan pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky akan membutuhkan kemajuan dalam perundingan damai, menurut Moskow.
Pertemuan yang "tidak dipersiapkan" dengan Zelensky akan menjadi "aksi humas yang pasti akan gagal," kata Peskov pada hari Rabu.
Moskow telah menegaskan bahwa pihaknya siap dan bersedia menyelesaikan konflik Ukraina melalui cara diplomatik.
(ahm)