Takut Ditangkap, Pesawat PM Israel Netanyahu Hindari Sebagian Besar Langit Eropa - SINDOnews.com
3 min read
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Takut Ditangkap, Pesawat PM Israel Netanyahu Hindari Sebagian Besar Langit Eropa
Jum'at, 26 September 2025 - 07:08 WIB
Pesawat resmi PM Israel Benjamin Netanyahu menghindari sebagian besar jalur udara Eropa saat perjalanan ke markas PBB di New York, AS. Rute tak lazim ini diambil di tengah kekhawatiran Netanyahu ditangkap negara-negara Eropa anggota ICC. Foto/Radar Armeni
A
A
A
PARIS - Pesawat resmi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menghindari sebagian besar jalur udara Eropa dalam perjalanannya ke markas PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Dia mengambil rute tak lazim tersebut di tengah kekhawatiran akan penangkapan dirinya oleh negara-negara anggota Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan perang di Gaza.
ICC pada November 2024 telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan-nya, Yoav Gallant, atas tuduhan melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Rezim Zionis Israel membantah keras tuduhan tersebut.
Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat resmi pemimpin Israel, Wings of Zion, menempuh rute tak lazim di wilayah udara Eropa pada hari Kamis—menghindari sebagian besar negara-negara anggota ICC.
Baca Juga: PM Spanyol Bicara Bom Nuklir untuk Melawan Israel, Netanyahu Murka
Beberapa negara anggota ICC di Eropa telah secara terbuka mengatakan mereka akan menangkap Netanyahu jika dia memasuki wilayah mereka, dengan alasan kewajiban mereka berdasarkan surat perintah ICC.
Jika Wings of Zion memasuki negara-negara Eropa yang bertekad menegakkan surat perintah ICC, ia dapat mendarat.
Sebaliknya, pesawat Netanyahu terlihat menelusuri jalur selatan, hanya melewati perbatasan Yunani dan Italia, melintasi Mediterania, lalu menuju Atlantik melalui Selat Gibraltar, tanpa melewati negara-negara Eropa lainnya.
ICC pada November 2024 telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan-nya, Yoav Gallant, atas tuduhan melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Rezim Zionis Israel membantah keras tuduhan tersebut.
Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat resmi pemimpin Israel, Wings of Zion, menempuh rute tak lazim di wilayah udara Eropa pada hari Kamis—menghindari sebagian besar negara-negara anggota ICC.
Baca Juga: PM Spanyol Bicara Bom Nuklir untuk Melawan Israel, Netanyahu Murka
Beberapa negara anggota ICC di Eropa telah secara terbuka mengatakan mereka akan menangkap Netanyahu jika dia memasuki wilayah mereka, dengan alasan kewajiban mereka berdasarkan surat perintah ICC.
Jika Wings of Zion memasuki negara-negara Eropa yang bertekad menegakkan surat perintah ICC, ia dapat mendarat.
Sebaliknya, pesawat Netanyahu terlihat menelusuri jalur selatan, hanya melewati perbatasan Yunani dan Italia, melintasi Mediterania, lalu menuju Atlantik melalui Selat Gibraltar, tanpa melewati negara-negara Eropa lainnya.
Biasanya, penerbangan Israel menuju Amerika Serikat mengambil rute yang lebih cepat dan lebih langsung melintasi Eropa Tengah, termasuk wilayah udara Prancis.
Para pakar penerbangan mencatat bahwa penyimpangan tersebut menambah jarak sekitar 600 km untuk perjalanan Wings of Zion.
Irlandia mengatakan akan melakukan penangkapan jika Netanyahu tiba di wilayahnya, sementara Spanyol berjanji untuk bekerja sama dalam penyelidikan ICC.
Prancis, sebaliknya, mengatakan tidak akan menahan Netanyahu. Sedangkan Italia mempertanyakan apakah langkah penangkapan tersebut layak dilakukan.
Sikap Prancis jauh lebih tegas ketika berurusan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang juga menghadapi surat perintah ICC atas tuduhan kejahatan perang di Ukraina.
Sekadar diketahui, seperti Israel dan Amerika Serikat, Rusia bukanlah anggota ICC.
Meskipun tidak ada penjelasan resmi yang diberikan terkait perubahan jalur penerbangan Wings of Zion, sumber diplomatik Prancis mengonfirmasi bahwa Israel telah meminta izin untuk menggunakan wilayah udara Prancis, menurut Times of Israel, Jumat (26/9/2025).
Izin telah diberikan, kata pejabat itu, tetapi delegasi Israel memilih untuk tidak menggunakannya.
"Mereka memutuskan untuk mengambil rute lain, dan kami tidak tahu alasannya," ujar pejabat Prancis tersebut.
Netanyahu dijadwalkan berpidato di Majelis Umum PBB pada hari Jumat sebelum bertolak ke Washington untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pekan depan.
(mas)