Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Konflik Rusia Ukraina NATO Rusia Ukraina

    Rusia Tak Terima Pasukan NATO Dikerahkan ke Ukraina | SINDOnews

    6 min read

     Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina

    Rusia Tak Terima Pasukan NATO Dikerahkan ke Ukraina | Halaman Lengkap





    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Selasa, 19 Agustus 2025 - 07:03 WIB

    Rusia Tak Terima Pasukan...

    Rusia tak terima pasukan NATO dikerahkan ke Ukraina sebagai penjamin keamanan Kyiv. Foto/NATO

    MOSKOW 

    - Pemerintah

     Rusia 

    menegaskan bahwa kehadiran pasukan

     NATO 

    di

     Ukraina, 

    apa pun dalih atau skenarionya, sama sekali tidak dapat diterima oleh Moskow. Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

    Pernyataan Zakharova ini sebagai respons pada pernyataan pejabat Inggris tentang misi militer Barat hipotetis ke Ukraina.

    Ukraina telah bersikeras pada jaminan yang serupa dengan pertahanan kolektif NATO sebagai salah satu prasyarat perdamaian abadi dengan Rusia. Baik Rusia maupun Amerika Serikat (AS) telah mengesampingkan keanggotaan Ukraina dalam aliansi yang dipimpin Washington tersebut.

    Baca Juga: Hasil Deal Trump-Putin: Ukraina Dapat Perlindungan Mirip NATO, Rusia Dapat Konsesi 5 Wilayah

    Namun, utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, mengatakan tak lama setelah pertemuan Trump-Putin pekan lalu bahwa AS dapat menawarkan perlindungan seperti Pasal 5 NATO kepada Ukraina. Pasal 5 NATO menyatakan serangan terhadap satu anggota harus diperlakukan sebagai serangan terhadap semua anggota aliansi. Pernyataan Witkoff ini membingungkan karena Ukraina bukan anggota NATO.

    Zakharova, dalam komentarnya, menuduh Inggris berupaya merusak proses diplomatik yang sedang berlangsung menuju penyelesaian damai konflik Ukraina oleh Moskow dan Washington.

    "London bertekad untuk terus meningkatkan tekanan dalam konflik ini dan mendorong mitra NATO-nya ke garis berbahaya, yang jika dibiarkan akan memicu konflik global baru," kata Zakharova.

    "Kami menegaskan kembali posisi yang telah kami sampaikan berkali-kali bahwa kami dengan tegas menolak segala skenario yang mempertimbangkan kedatangan kontingen militer di Ukraina, yang melibatkan negara-negara NATO," imbuh diplomat Moskow tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (19/8/2025).

    Sergey Shoigu, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia yang mantan menteri pertahanan, sebelumnya memperingatkan bahwa kedatangan pasukan NATO di Ukraina dapat memicu Perang Dunia III.

    Pada bulan Maret, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pembentukan "koalisi yang bersedia" untuk menyediakan pasukan darat dan udara guna memantau potensi gencatan senjata atau kesepakatan damai, jika Kyiv dan Moskow mencapai kesepakatan tersebut.

    Jerman, Polandia, Spanyol, Italia, Rumania, dan Kroasia semuanya menolak untuk mengirimkan personel militer mereka.

    Awal bulan ini, The Sunday Times mengutip seorang pejabat pertahanan Inggris yang berbicara dengan syarat anonim yang mengatakan, "Tidak ada yang ingin mengirim pasukan mereka untuk mati di Ukraina."

    Sementara itu, Trump dalam pertemuan dengan para pemimpin Eropa pada hari Senin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin siap menerima opsi jaminan keamanan untuk Ukraina.

    Trump telah menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pemimpin Eropa pendukung utama Kyiv di Gedung Putih. Pertemuan ini berlangsung tiga hari setelah pertemuan puncak Trump-Putin di Alaska, yang dipuji kedua pemimpin sebagai langkah positif menuju penyelesaian konflik Ukraina.

    "Presiden Putin setuju bahwa Rusia akan menerima jaminan keamanan untuk Ukraina," kata Trump, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    "Ini adalah salah satu poin kunci yang perlu kita pertimbangkan. Kita juga akan mempertimbangkannya di meja perundingan, seperti siapa yang akan melakukan apa," paparnya.

    "Intinya, saya optimistis bahwa secara kolektif kita dapat mencapai kesepakatan yang akan mencegah agresi apa pun terhadap Ukraina di masa mendatang," imbuh dia.

    (mas)

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya

    Infografis

    Jet Tempur Su-27 Ukraina...

    Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Duel Lawan Drone Rusia

    Komentar
    Additional JS