Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Konflik Rusia Ukraina Vladimir Putin Zelensky

    Putin Tak Izinkan Rudal Rusia Targetkan Presiden Ukraina Zelensky, Kenapa? - SINDONEWS

    2 min read

      Dunia Internasional, Konflik Rusia Ukraina, 

    Putin Tak Izinkan Rudal Rusia Targetkan Presiden Ukraina Zelensky, Kenapa?  - Bagian All


    MOSKOW, iNews.id - Rusia menguji coba rudal balistik hipersonik tercanggihnya, Oreshnik, di Ukraina pada tahun lalu. Namun ada satu target yang dilarang keras, yakni Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Jalan Bankova, Kiev.

    Cerita tersebut diungkap Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu dekat Moskow, yang menyebut Presiden Vladimir Putin menolak tegas usulan militer untuk mengebom rumah dinas Zelensky. 

    “Dalam kondisi apa pun, serangan ke sana tidak diperbolehkan,” kata Lukashenko, sebagaimana dilaporkan saluran Telegram Pul Pervogo yang dekat dengan istana kepresidenan Belarusia.

    Uji Coba Rudal Oreshnik

    Rudal Oreshnik, yang memiliki kemampuan hipersonik dan dapat dipasangi hulu ledak nuklir, pertama kali digunakan Rusia ke Ukraina pada 21 November 2024. Uji coba tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan Ukraina ke wilayah Kursk dan Bryansk menggunakan rudal ATACMS buatan Amerika Serikat (AS) dan Storm Shadow dari Inggris.

    Dalam peluncuran itu, Oreshnik ditembakkan ke fasilitas industri pertahanan di Dnipro menggunakan hulu ledak konvensional, bukan nuklir. Uji coba tersebut juga dimaksudkan untuk menunjukkan keandalan rudal terbaru Rusia yang digadang sebagai simbol supremasi teknologi militernya.

    Garis Merah Putin

    Meski dikenal keras dalam menghadapi Ukraina, keputusan Putin menolak perintah pengeboman langsung ke rumah Zelensky menjadi sorotan. Sebagian analis menilai, langkah itu bukan sekadar belas kasih, melainkan strategi untuk menghindari risiko politik dan diplomatik.

    Serangan langsung terhadap pemimpin negara bisa memicu kecaman internasional lebih keras, sekaligus membuka jalan bagi keterlibatan lebih besar negara-negara Barat dalam perang. Dengan melarang target kediaman Zelensky, Putin seolah ingin menunjukkan bahwa Rusia masih menempatkan “garis merah” dalam operasi militernya.

    Rudal Oreshnik di Belarusia

    Tak berhenti di Ukraina, Lukashenko juga mengungkap bahwa Rusia berjanji menempatkan rudal Oreshnik di wilayah Belarusia pada paruh kedua 2025. Langkah ini dianggap sebagai upaya memperkuat pertahanan sekaligus memperdalam integrasi militer Moskow–Minsk.

    Keputusan Putin menahan diri dari menyerang rumah Zelensky mungkin mengejutkan sebagian pihak, namun tetap menegaskan satu hal: perang Ukraina bukan hanya pertarungan senjata, melainkan perang citra dan kalkulasi strategis di mata dunia.

    Komentar
    Additional JS