Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Gaza Israel Konflik Timur Tengah

    Operasi Militer Caplok Gaza Dimulai, Israel Evakuasi Paksa Ratusan Ribu Warga - Inews

    2 min read

     Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah 

    Operasi Militer Caplok Gaza Dimulai, Israel Evakuasi Paksa Ratusan Ribu Warga - Bagian All



    TEL AVIV, iNews.id - Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Eyal Zamir secara resmi menyetujui rencana pendudukan Kota Gaza, Minggu (17/8/2025).

    Stasiun televisi pemerintah Israel, KAN, melaporkan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, dijadwalkan menyetujui rencana tersebut pada Selasa mendatang setelah mendapat lampu hijau dari Zamir. Kabinet Keamanan dan Politik Israel juga akan bertemu pada akhir pekan untuk menyetujui rencana tersebut.

    Nitzan Alon, pejabat militer yang bertanggung jawab atas sandera Israel, turut serta dalam pertemuan tersebut. Ini berarti Israel akan mengambil risiko serangan ke Kota Gaza, meski mengorbankan nyawa para sandera.

    Rencana tersebut mencakup evakuasi paksa besar-besaran warga Kota Gaza, berpenduduk hampir 1 juta jiwa, selama setidaknya 2 pekan. Setelah evakuasi paksa berlangsung. Militer Israel akan memulai operasi serangan udara dan artileri, kemudian pasukan Zionis secara bertahap akan memasuki kota tersebut. 

    KAN melaporkan, otoritas Israel akan menyampaikan rencana evakuasi kepada pejabat Amerika Serikat (AS) atas permintaan mereka.

    Hal senada dilaporkan stasiun televisi berita lainnya, Channel 12, bahwa rencana tersebut akan diratifikasi oleh pemerintah atau kabinet sebelum akhir pekan.

    Kabinet Keamanan Israel pada 8 Agustus lalu menyetujui usulan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki Gaza secara bertahap, dimulai dengan Kota Gaza.

    Sebagai bagian dari rencana tersebut, pasukan Israel pada 11 Agustus melancarkan serangan besar-besaran terhadap permukiman Al Zaytoun, termasuk menghancurkan rumah menggunakan robot bermuatan bahan peledak, serangan artileri, tembakan secara acak, dan pengusiran paksa warga.

    Sementara itu Israel mengklaim warga Kota Gaza yang mengungsi ke Gaza Selatan akan diberi tenda dan peralatan perlindungan lain mulai Minggu (17/8/2025) sebelum direlokasi dari zona pertempuran.

    Netanyahu mengatakan, sebelum melancarkan serangan, penduduk sipil akan dievakuasi ke tempat yang dia sebut sebagai zona aman di Gaza Selatan. 

    Meski demikian, berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, pasukan Israel tetap menyerang tenda-tenda pengungsi dengan dalih mengincar pejuang Hamas. Banyak perempuan dan anak-anak yang menjadi korban.

    Seorang juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengungkapkan keprihatinannya atas rencana Israel mengusir penduduk Kota Gaza ke selatan dengan mengatakan tindakan itu hanya akan menambah penderitaan mereka.

    PBB pada 14 Agustus lalu memperingatkan Israel, ribuan keluarga yang telah mengalami kondisi sangat memprihatinkan, bisa terdesak jika rencana pendudukan Kota Gaza dilanjutkan.

    Para pejabat Palestina dan PBB menegaskan tidak ada tempat di wilayah kantong itu yang aman, termasuk Gaza selatan.

    Komentar
    Additional JS