Militer Israel Terus Melemah, PM Netanyahu Bahas 3 Opsi Perang Gaza | SINDONEWS
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Militer Israel Terus Melemah, PM Netanyahu Bahas 3 Opsi Perang Gaza | SINDONEWS | OPSIIN
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Senin, 04 Agustus 2025 - 21:45 WIB
Militer Israel terus melemah, PM Benjamin Netanyahu bahas tiga opsi perang Gaza. Foto/X
- Kabinet keamanan
Israelakan mengambil keputusan penting terkait perang di Gaza, di tengah perselisihan tajam antara para pemimpin politik dan militer. Itu akan membahas masa depan perang Gaza.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan akan mengajukan tiga opsi utama untuk dibahas. Pertama adalah pengambilalihan penuh wilayah seperti Kota Gaza dan kamp-kamp pengungsi pusat oleh militer, disertai evakuasi penduduk ke selatan.
PM Israel Netanyahu Ajukan Pemecatan Bos Intelejen Shin Bet - CNN Indonesia
Opsi kedua yakni pengepungan bertahap di wilayah-wilayah ini dengan serangan berkelanjutan terhadap Hamas tanpa melancarkan invasi darat penuh. Ketiga yakni mempertahankan situasi saat ini sambil melanjutkan negosiasi tanpa mencapai hasil yang menentukan.
Meskipun skenario-skenario ini telah beredar selama berbulan-bulan, belum ada keputusan akhir yang dibuat. Sumber-sumber politik mengindikasikan bahwa opsi ketiga mulai kehilangan dukungan, terutama karena para pejabat Israel semakin yakin bahwa Hamas tidak sungguh-sungguh bersedia mencapai kesepakatan—setidaknya tidak berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Tel Aviv.
Perpecahan di dalam kabinet masih terasa tajam. Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mendukung pendudukan penuh atas Gaza dan penghapusan Hamas.
Baca Juga: Anggota NATO Ini Bangun Pos Keamanan di Sepanjang Perbatasan Rusia
Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar, pemimpin partai Shas Aryeh Deri, dan ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi lebih menyukai strategi pengepungan yang lebih bertahap.
Para pemimpin militer, termasuk Kepala Staf Letnan Jenderal Eyal Zamir, menentang invasi darat, memperingatkan bahwa hal itu dapat membahayakan sandera dan semakin melemahkan kemampuan militer. Militer sedang menunggu keputusan yang jelas dari pimpinan politik.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Katz dan pelaksana tugas kepala Shin Bet masih belum memutuskan, dan Roman Gofman, sekretaris militer Netanyahu, dilaporkan tetap bersikap netral.
Sebelumnya, tekanan untuk mengakhiri perang semakin intensif ketika sekelompok besar mantan pejabat keamanan senior melancarkan kampanye yang menyerukan agar perang Gaza segera dihentikan.
Netanyahu Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Trump: Itu Tak Bisa Dipalsukan - Tribunnews
Kelompok tersebut terdiri dari mantan kepala badan keamanan utama Israel dari beberapa dekade terakhir, seperti mantan Kepala Staf, komisaris polisi, dan mantan kepala Shin Bet, Mossad, dan Intelijen Militer.
Mereka memperingatkan bahwa Israel kini "di ambang kekalahan", menekankan bahwa perang "bisa saja berakhir kemarin" dan bahwa semua sandera di Gaza bisa saja dibebaskan sekaligus.
Dalam sebuah video berdurasi lebih dari tiga menit, yang direkam beberapa hari terakhir dalam pertemuan para mantan pejabat senior tersebut, kelompok tersebut menyampaikan argumen mereka untuk gencatan senjata segera.
Dalam video tersebut, para mantan pemimpin militer tersebut mengatakan: "Bersama-sama, kita memiliki pengalaman lebih dari seribu tahun. Adalah tugas kita untuk bersuara dan mengatakan apa yang harus dikatakan: kita berada di ambang kekalahan."
(ahm)
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

Iran-Israel Perang, Ini Peta Pangkalan Militer AS di Timur Tengah