Menunggu lampu hijau dari AS, Malaysia berupaya menuntaskan proses akuisisi 30 F/A-18 Hornet eks Kuwait tahun ini - Airspace Review

 Dunia Internasional 

Menunggu lampu hijau dari AS, Malaysia berupaya menuntaskan proses akuisisi 30 F/A-18 Hornet eks Kuwait tahun ini

  / 
by
F-18 Hornet Kuwait
Istimewa

AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Malaysia berupaya untuk mengakuisisi 30 jet tempur F/A-18C/D Hornet eks Angkatan Udara Kuwait (KAF) guna meningkatkan kekuatan Angkatan Udara Malaysia (TUDM/RMAF),

Kantor berita nasional Bernama melaporkan, Kementerian Pertahanan Malaysia akan menyelesaikan proses akuisisi jet tempur Hornet tersebut tahun ini.

Namun demikian, walau kesepakatan dengan Pemerintah Kuwait sudah berjalan, otorisasi final tetap menunggu izin dari Amerika Serikat terkait ekspor ulang jet tempur tersebut oleh Kuwait.

Wakil Menteri Pertahanan Adly Zahari menyatakan bahwa proses pengadaan jet tempur bekas tersebut saat ini sudah dalam tahap akhir, termasuk dokumentasi yang melibatkan produsen pesawat, AS, dan KAF.

Proses penjajakan akuisisi F/A-18 Kuwait tersebut telah dimulai dengan inspeksi yang dilaksanakan oleh delegasi Malaysia pada Oktober 2024.

TUDM sendiri sudah familiar dengan jet buatan Boeing tersebut, karena telah mengoperasikan delapan pesawat sejenis sejak tahun 1997.

Bagi RMAF, penambahan 30 jet tempur Hornet tidak hanya akan meningkatkan kekuatan tempurnya secara drastis, tetapi juga memulihkan keseimbangan kemampuan pertahanannya.

Saat ini RMAF mengandalkan 18 unit Su-30MKM, 4 BAE Hawk Mk108, dan 12 BAE Hawk Mk208. Sementara jet tempur MiG-29 telah dipensiunkan pada 2017.

Terakhir, pembelian 18 jet tempur ringan FA-50 Block 20 dari Korea Selatan, diharapkan mulai tiba pada tahun 2026.

F/A-18 Hornet merupakan pesawat tempur multiperan. Pesawat ini memiliki kemampuan dalam misi tempur udara ke udara dan udara ke darat dengan perangkat avionik yang tangguh serta beragam pilihan senjata.

Integrasinya ke dalam RMAF akan meningkatkan kemampuan Malaysia untuk melakukan operasi bersama dengan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia, yang juga mengoperasikan keluarga F/A-18. (RBS)

Baca Juga

Komentar

Informasi Dunia Internasional Terbaru - Google Berita